Everything About 'Haid'....

Apakah hal yang paling heboh yang menandai masa puber kaum cewek?
Pasti kamu bakal jawab Menstruasi alias Haid dan kamu benar.
Coba simak pengalaman Anisa tentang pengalaman mensnya yang pertama:
“Pertama kali dapat mens pas umur sebelas tahun…….
Anisa takut sekali, soalnya kirain itu karena luka. Tapi setelah nanya mama, Anisa baru tahu kalau itu darah mens, trus Anisa disuruh hati-hati kalau gaul sama cowok. Kata mama kalau nggak ati-ati ntar bisa hamil. Ih ngeri deh!”

Haid yang pertama kali (menarche) biasanya dialami sekitar usia 13 tahun. Koq Anisa lebih awal? Nggak pa-pa, itu normal koq! Tercatat usia termuda terjadinya menarche adalah 9 tahun sedangkan usia tertuanya 17 tahun. Coba tanya pengalaman ibu atau nenek, sama nggak dengan pengalamanmu?

Semakin hari, usia rata-rata menarche memang semakin dini. Keadaan gizi yang semakin baik mempercepat kesiapan tubuh untuk mulai mens.

Selain itu info tentang seks yang mudah didapat juga memacu otak untuk segera mengaktifkan hormon seksual.

Nah….kalau ada diantara kamu yang belum mengalami haid setelah usia 17 tahun, segeralah periksa ke dokter. Bisa jadi ada gangguan pada fungsi reproduksi.
Sebenarnya apa sich yang terjadi?
Sejak masa pubertas atau baligh, hormon-hormon seksual kita mulai aktif mengatur fungsi reproduksi kita, jadi semua prosesnya sudah mulai berjalan. Salah satunya berupa haid ini.
Yang ikut serta “kerja bakti” dalam soal haid adalah indung telur dan dinding rahim terluar (endometrium).
Mungkin kamu udah ngerti bahwa sel telur adalah sel kelamin pada wanita. Kalau doi bertemu sel sperma (sel kelamin cowok) maka ia bisa berkembang menjadi bayi. Ketemunya sel telur dengan sel sperma ini disebut dengan pembuahan.
Sel telur ini disimpan di indung telur sejak kita masih berupa janin. Sejak pubertas, indung telur akan melepaskan sel telur sebulan sekali. Nggak obral cuma satu aja sel telur yang dimatangkan, terus pas saatnya dikeluarkan saluran telur. Disinilah sel telur menunggu “pangeran sperma” datang untuk membuahinya.
Endometrium adalah lapisan penuh berisi darah, tempat tertanamnya hasil pembuahan agar bisa berkembang menjadi janin, secara berkala endometrium mengalami penebalan buat persiapan bila ada pembuahan. Kalau yang ditunggu ini nggak muncul, maka lapisan itu akan luruh. Inilah yang disebut menstruasi. Biasanya haid ini berlangsung sekitar 2-8 hari.

Trus gimana dengan rasa nyeri yang terjadi saat menjelang mens?
Banyak cewek (nggak semua lho….) yang mengalami nyeri sebelum mens, ada yang pusing, mual, pegal-pegal, sakit perut bahkan ada pula yang sampai pingsan! Wah…..kasihan ya…..
Kalo sakitnya masih bisa ditahan, masih bisa disebut normal, akibat kontraksi dinding rahim dalam merontokkan endometriumnya. Nah kalu pakai acara pingsan ataupun ngalamin sakit yang luar biasa yang menganggu aktivitasmu, kamu perlu periksa ke dokter. Karena gaya menstruasi yang beginian bisa berbahaya kalau dibiarin terus.
Selain nyeri fisik, banyak juga remaja yang mengalami gangguan emosi seperti mudah tersinggung, males-malesan, sedih tanpa ada sebab yang pasti.
Para ahli mengatakan bahwa ini terjadi akibat perubahan keseimbangan hormon-hormon seksual pada saat menstruasi. Plus secara logis apabila kita mengalami gangguan fisik seperti yang telah disebutkan di atas maka emosinya pun bisa terpengaruh, ya nggak?

Eh, trus apa yang dimaksud dengan “siklus menstruasi”?
Siklus menstruasi adalah waktu yang dihitung sejak hari pertama menstruasi sampai datang hari pertama menstruasi periode berikutnya. Panjang siklusnya beda-beda untuk setiap orang antara 20 hari sampai 35 hari. Kalo rata-ratanya sih 28 hari. Sebaiknya kamu mencatat siklus mensmu. Sebab dari sana, kamu jadi bisa ngerti apakah siklusmu menetap ataukah ada perbedaan yang mencolok secara terus menerus.
Misalnya, dari 23 hari menjadi 38 hari, terus beruba lagi menjadi 22 hari, 45 hari dan seterusnya. Kalau begini, lebih baik segera diperiksakan, sebab mungkin aja ada kelainan pada organ reproduksimu.

Apa sih yang bikin siklus menstruasi jadi nggak teratur?
Sebenarnya setiap cewek ngalamin ketidakteraturan menstruasi, yaitu siklusnya maju mundur beberapa hari. Saat ini memang nggak ada cewek yang siklusnya tetap soalnya mens juga dipengaruhi sama kondisi fisik dan psikismu. Tapi ini normal koq!
Apalagi pas masa remaja, dimana hormon-hormon seksualmu belum stabil, makin dewasa siklusmu akan makin teratur walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan itu tadi.

Bersih dan sehat menstruasi, perlu nggak? Tipsnya apa sich?
Tentu dong perlu!!! Yang harus kamu perhatikan adalah:
• Pilihlah pembalut yang cocok, mampu menyerap sebanyak darah yang biasanya keluar.
• Sering-seringlah mengganti pembalut minimal 2 kali sehari, yang paling baik adalah menggantinya sebanyak 4 kali sehari. Ini untuk menghindari pembusukan dan berkembangnya jamur yang bias menimbulkan keputihan. Tandanya apa? Dari vagina keluar lendir berwarna putih pekat atau kecoklatan, berbau busuk dan disertai rasa gatal disekitar vagina. Kalau begini, segeralah diobati dan minta pertolongan dokter.
• Bersihkan vagina dengan air hangat dari arah depan ke belakanng (searah). Nggak perlu pakai antiseptik karena bisa beresiko rusaknya selaput lendir dalam vagina.
• Buat menjaga stamina dan penampilan, paling afdol ya makan sayuran dan buah-buahan. Trus kurangi makanan bergaram, gula, miniman berkafein dan minum soda (untuk mengurangi nyeri pada perut kembung).
• Selain soal gizi, olah tubuh juga dapat mengurangi gangguan fisik pada saat mens, karena itu lakukanlah senam atau aktifitas yang ringan dan rileks, asalkan bisa melakukan peregangan pada otot-otot tubuh.

Perlu untuk diingat haid menandakan tubuh kita sudah mampu untuk melahirkan bayi. Pertanyaanya : Gimana dengan jiwa kita? Sudah siapkah?
Kalo belum, berarti perlu dong kita lebih menjaga diri, mengatur perilaku, terutama perilaku seks kita. Jangan sampai haid kita tewrhenti begiru saja saat kita belum siap.